Kumpulan tutorial CorelDraw, cerita inspirasi, cerita lucu, dan cerita unik lainnya

KHAIRUDDIN BARBAROSSA, LAKSAMANA MUSLIM LEGENDARIS YANG DITAKUTI EROPA

Khairuddin Barbarossa, Sejarah Islam, Cerita Anak, Cerita Motivasi, Islamic History, Laksamana, Angkatan Laut Muslim, Pahlawan Islam, Turkey, Turki, Khilafah, Daulah Islam, Utsmani, Ottoman, Perahu, Kapal Air
Sebagaimana yang telah kita bahas pada Ghazwul Fikri, salah satu corong yang digunakan musuh Islam untuk menyerang pemikiran umat muslim adalah melalui film. Propaganda-propaganda pengaburan sejarah Islam sangat sangat efektif melalui media ini jika kita tidak pandai menyaring informasi. Kembali ke Khairuddin Barbarossa, mungkin sebagian besar dari kita telah mendengar dari nama ini. Barbarossa... yah, itu adalah nama salah satu karakter dalam film ‘Pirates of The Caribean’ yang memerankan kapten kapal Black Pearl yang jahat dan bengis. Jika Anda percaya akan hal tersebut, berarti Anda sudah menjadi korban dari Ghazwul Fikri yang dilancarkan oleh orang kafir. Film sekuel propaganda ini bahkan sejauh ini telah diproduksi sebanyak empat seri, yaitu mulai tahun 2003, 2006, 2007, 2011 dan akan kembali release pada 2017 nanti.
Dalam film tersebut Captain Barbarossa (Barbossa) sering kalah dan dikerjain Jack Sparrow. Ternyata sejarah berkata lain. Film ‘Pirates of The Caribean’ merupakan alat untuk mendistorsi sejarah. Captain Barbarossa adalah Laksamana Muslim yang sangat disegani dan ditakuti di Turki pada zaman Khilafah Utsmani (Ottoman). Mari kita mengenalnya lebih jauh.
Khairuddin Barbarossa atau yang dalam bahasa Turki bernama Barbaros Heyrettin Paşa, memiliki nama asli Yakupoğlu Hizir. Khairuddin merupakan nama yang diberikan oleh Sultan Sulaiman yang Agung, yang mana berarti kebaikan dalam agama Islam. Barbarossa sebenarnya sebutan yang diberikan oleh orang Eropa yang berarti jenggot merah. Sebutan Barbarossa ini awalnya diwarisi dari kakaknya Baba Oruç (Ayah Aruj) setelah Oruç terbunuh pada pertempuran dengan Spanyol di Aljazair. Tetapi kemudian secara tidak sengaja orang Spanyol mendengarnya seperti Barbarossa (Jenggot Merah) dan memang beliau memiliki jenggot yang berwarna merah. Sedangkan nama Paşa (Pasha) dibelakang namanya merupakan gelar orang-orang Turki untuk peringkat yang lebih tinggi dalam sistem politik dan militer Panglima Angkatan Laut Kekaisaran Ottoman.
Khairuddin Barbarossa lahir dari pasangan Yakup Ağa dan Katerina. Beliau mempunyai tiga orang saudara laki-laki yaitu Ishak, Oruç, and Ilyas dan dua orang perempuan yang tidak tidak banyak diketahui informasinya. Khairuddin Barbarossa dan ketiga saudara laki-lakinya berkarir dilaut sebagai pelaut biasa. Tetapi pada suatu hari, tanpa sebab yang jelas kapal mereka diserang dengan brutal oleh tentara Knight of Rhodes (tentara salibis). Dalam peristiwa itu, Ilyas (adik bungsu) tewas. Khairuddin Barbarossa dan saudaranya sangat sedih. Sejak saat itulah Khairuddin Barbarossa dan saudaranya melakukan penyerangan terhadap semua kapal-kapal tentara milik kerajaan Nasrani. Sehingga dia menjadi momok yang sangat disegani dan ditakuti oleh tentara-tentara Nasrani. Oruç dan Hizir (Khairuddin Barbarossa) pun kemudian dikenali sebagai The Barbarossa Brothers Pirates (oleh orang-orang Eropa) karena keduanya berjenggot merah.
Bangsa Eropa menyebut Oruç dan Hizir sebagai bajak laut. Meskipun tidak ada bendera hitam dan lambang tengkorak yang menjadi simbol di kapalnya. Tetapi benderanya berwarna hijau bertuliskan doa Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad, empat nama khulafaur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam. Awak kapal yang dipimpin kedua bersaudara ini terdiri atas orang-orang Islam dari bangsa Moor, Turki, dan Spanyol, serta beberapa orang Yahudi.
Pada tahun 1492 M, Andalusia (yang dikuasai Daulah Khilafah Islamiyah sejak 756 M) jatuh ke tangan tentara Salibis yang terdiri dari pasukan gabungan Aragon dan Spanyol. Jutaan jiwa kaum Muslimin dan Yahudi tewas dibantai oleh pasukan yang dipimpin oleh Raja Ferdinand II dari Aragon. Peristiwa tersebut mengubah haluan misi balas dendam keluarga Barbossa menjadi misi jihad Islam.
Bersama tentara bangsa Moor, mereka kemudian menyelamatkan puluhan ribu umat Muslim dari Spanyol ke Afrika Utara (Maroko, Tunisia, dan Aljazair).
Kemudian Barbarossa bersaudara dan pasukan Muslimin mendirikan basis pertahanan laut di Aljazair untuk menghadang serangan pasukan salibis dari arah Afrika Utara menuju Palestina. Mendengar hal ini, Sulaiman I (Khalifah pada saat itu) merasa kagum pada heroisme Aruj dan Khairuddin, sehingga mengangkat keduanya menjadi Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) dan memerintahkannya untuk membenahi Angkatan Laut Daulah Khilafah yang saat itu masih amburadul.
Perjuangan belum berakhir sampai disitu. Dipihak lain, tentara Salibis ternyata menyusun rencana untuk bisa mengalahkan Barbossa  bersaudara. Mereka kemudian melancarkan politik adu domba (devide at impera) dan hal ini berhasil. Pada tahun 1518 Spanyol menghasut Amir Kota Tlemcen (Tilmisan) untuk melakukan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian menyerahkan kepemimpinannya yang berada di Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara. Lalu Aruj memimpin pasukan menuju Tlemcen. Hatinya sangat pilu karena harus berperang melawan saudaranya sesama Muslim. Akibatnya, ia kurang konsentrasi. Pasukannya kocar kacir dan tertangkap. Aruj sempat meloloskan diri, tetapi karena ikatan emosional dengan pasukannya ia kemudian kembali bertempur dan gugur dalam pertempuran tersebut.
Dengan gugurnya Aruj, kepemimpinan Angkatan Laut Khilafah Islamiyah dialihkan ke Laksamana Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di laut telah berakhir. Spanyol kemudian mengirimkan 20.000 pasukan ke Aljazair. Pertempuran hebatpun terjadi dan Khairuddin berhasil menghajar pasukan Salibis.
Untuk meminimalisir ancaman dari Spanyol dan negeri sekitar Aljazair, Khairuddin meminta kepada Khalifah Sulaiman I untuk memindahkan kekuasaan Amir Tunisia dan Tlemcen ke tangannya. Khalifahpun menyetujuinya. Pada 1519 Khairuddin diangkat menjadi beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. kemudian Khairuddin juga dipercayakan untuk memipin pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.
Dalam kurun kepemimpinan Khairuddin, pasukan Janissary berhasil melakukan banyak penyelamatan Umat Muslim di Andalusia. Tercatat mereka melakukan pelayaran sebanyak tujuh kali dengan 36 buah kapal yang mengangkut umat Islam Spanyol yang diburu bak hewan oleh Fredinand II dan bala tentaranya.
Pertengahan dekade 1920-an, Pasukan Darat Janissary yang dipimpin oleh Khalifah Sulaiman I dan Pasukan Laut yang dipimpin Khairuddin diwaktu yang bersamaan memperoleh kemenangan demi kemenangan. Hal ini membuat pasukan Salibis kewalahan menghadapi pasukan Islam. Banyak pulau yang ditaklukkannya, seperti Pulau Skiathos, Skyros, dan Serifos pada tahun 1539 serta merebut kembali Castelnuovo dari tangan Nevesia yang sebelumnya pernah direbut dari tangan Utsmaniyah setelah perang Preveza. Ia juga menaklukkan daerah sekitar istana Risan kemudian menyerang benteng-benteng yang ada di Venesia, Cattaro, juga benteng-benteng Spanyol, Santa Veneranda yang berdekatan dengan Pesaro. Selanjutnya Barbarossa mengambil alih basis militer tentara Salibis terluar di Lonian dan laut Aegia. Dengan terpaksa Venesia menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Sulaiman pada 1540 M, dan mengakui wilayah perairan Utsmaniyah serta membayar 300.000 dukat emas.
Masih ditahun yang sama yaitu 1540 M, Barbarossa pernah ditawari oleh Kaisar Charles V untuk menjadi pimpinan Laksamana serta penguasa daerah kekuasaan Spanyol di Afrika Utaran namun Barbossa menolak tawaran tersebut. Karena gagal menggaet Barbarossa, Charles lalu mengepung sendiri Aljazair pada Oktober 1541 namun pasukannya banyak terdampar karena terjangan badai ditambah lagi pertempurannya mengalami kekalahan dan akhirnya Charles V menarik kembali pasukannya dan mengabaikan misinya.
Tahun 1565 diusianya yang sudah senja, Khairuddin Barbarossa memimpin tentara Islam untuk merebut Malta dari penguasaan Knight of St. John. Namun dalam usahanya, Barbarossa gugur. Ia kemudian dimakamkan dekat pelabuhan feri dari distrik Besiktas, sisi Eropa dari Istanbul yang dibangun oleh arsitek terkenal Mimar Sinan. Dekat makamnya pula dibangun masjid dan madrasah untuk mengenangnya. Hingga kini, makam tersebut masih terawat dengan baik sebagai bukti kepahlawanan Khairuddin Barbarossa yang namanya sangat melegenda dalam sejarah perjuangan Islam.
Itulah sejarah singkat dari Khairuddin Barbarossa, Laksamana muslim legendaris yang ditakuti Eropa. Hanya sekedar mengingatkan kita semua sesama Muslim, bahwa musuh-musuh Islam selalu mendiskreditkan Barbarossa sebagai seorang bajak laut yang jahat. Dalam berbagai kisah fiksi yang mereka buat, mereka menggambarkan Khairuddin Barbarossa sebagai lelaki ‘Barbar’ yang tidak beradab.
Mari kita membaca sejarah dengan cerdas dan bijak. Mari menyaring informasi yang kita dapatkan, apatah lagi media sekarang (kebanyakan) telah dikuasai oleh musuh-musuh Islam. Sejarah murni yang kita baca, mari kita ceritakan kepada anak cucu kita agar mereka bangga beragama Islam...
Wallahu a’lam...

0 Komentar untuk "KHAIRUDDIN BARBAROSSA, LAKSAMANA MUSLIM LEGENDARIS YANG DITAKUTI EROPA"

Back To Top